Kamis, 04 Juni 2015

Bobotoh Persib Desak Kemenpora dan PSSI untuk Islah

Konflik panjang antara Kemenpora RI dan PSSI berdampak sistemik terhadap klub sepak bola di daerah. Terbitnya sanksi FIFA yang membekukan PSSI tanpa tenggang waktu yang jelas, berdampak pada nasib pesepak bolaan Indonesia di dunia Dilansir FOKUSJabar.com
pssi-vs-menpora
Ilustrasi (Web)
Karena alasan itu, ratusan bobotoh Persib Bandung dari berbagai daerah bergabung dan melakukan aksi long march dari stadion Persib menuju gedung DPRD Provinsi Jabar, Kamis (4/6/2015) kemarin. Aksi tersebut sebagai bentuk tekanan kepada Pemerintah agar konflik yang terjadi antara Menteri Olahraga dan Pemuda (Menpora) dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) segera selesai dan keduanya berjabat tangan.
“Solusi yang diinginkan bobotoh, duduk bersama, dan semuanya islah. Jangan memaksakan kehendak,” kata koordinator Aksi Heru Joko kepada wartawan, Jumat (5/6/2015).
Bobotoh berharap, sepak bola di Indonesia yang merupakan hiburan rakyat, tidak diberhentikan, Selain menyengsarakan para ofisial klub, sepak bola pun diharapkan menjadi unsur pemersatu bangsa dari segala perbedaan.
“Semua harus sadar bahwa sepak bola penting untuk Indonesia. Harus pada koridor yang benar, janganlah dimasukan unsur politik. Apalagi dipolitisasi,” tambahnya.
Heru berharap, kedepannya Pemerintah harus dapat membangun persepakbolaan Indonesia dengan koridor aturan yang benar. serta jangan terlalu memaksakan kehendak diatas kepentingan yang merugikan segala pihak yang berperan.
“Yang pasti secepatnya yang berkonflik segera damai, karena ini penting bagi Persib dan sepak bola Indonesia juga. Sangat disayangkan sekarang Persib gak bisa maen, sponsor pada lari,” tukasnya.

Sabtu, 30 Mei 2015

Tidak Efektif, Car Free Night Harus Segera Dikaji


BANDUNG, FOKUSJabar.com: Uji coba Car Free Night (CFN) di kawasan Asia Afrika Kota Bandung harus dikaji ulang sebelum menjadi agenda rutin. Terlebih CFN dilangsungkan di pusat Kota Bandung dilansir FOKUSJabar.com.
Akademisi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menegaskan bahwa gelaran CFN harus dilihat secara komprehensif.
“Apakah sudah ada kajian menyeluruh dari dimensi tempat dan aktivitas perekonomian. Apakah tidak mengganggu kepentingan umum dan aktivitas ekonomi, seperti hotel dan toko di malam hari,” tegas Darmawan, Minggu (31/5/2015).
Sebab, aktivitas perdagangan pada acara itu hanya disediakan di kawasan Cikapundung Barat. Tidak hanya itu, seiring digelarnya CFN pun terjadi peralihan arus lalu lintas.
“Apakah tempat tersebut layak dari sisi keamanan, ketertiban, Penerangan dan kenyamanan bagi warga. Itu penting harus dikaji,” tuturnya.
Tak menutup mata, perputaran uang di tempat yang biasa digunakan untuk berdagang harus terhenti. Selain itu, kawasan Asia Afrika pun adalah lalu lintas utama kendaraan dari berbagai arah.
“Jadi pantas kalau setiap CFN digelar, volume kemacetan naik. Intinya harus dikaji menyeluruh, jangan sampai mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat di sana,” tukasnya.

Ijazah Palsu Beredar, Uniga Siapkan Langkah Antisipasi

Ijazah Palsu Beredar, Uniga Siapkan Langkah Antisipasi


Terkait informasi adanya oknum-oknum yang menggunakan ijazah palsu untuk kepentingan bekerja baik di lingkungan pemerintahan maupun swasta, tak ditampik Pembantu Rektor I Universitas Garut (UNIGA), Abdusy Syakur Amien. Pasalnya, untuk memperoleh ijazah Sarjana (S1), bukan hal yang mudah dan perlu kerja keras pikiran, tenaga dan biaya Dilansir FOKUSJabar.com
Abdusy menuturkan, walaupun sulit untuk mendapatkan gelar sarjana, namun beberapa konsekuensi harus tetap ditempuh. Dan untuk mengantisipasi para mahasiswa yang hanya berupaya mengambil jalan pintas tanpa memperhatikan kualitas dalam perkualiahan, pihaknya menerapkan sistem absensi yang sangat ketat sebagai syarat menempuh jenjang perkuliahan.
“Ya, kami tidak pungkiri jika diduga banyak menggunakan ijazah palsu oleh para oknum PNS atau pegawai lainnya di Garut. Berbagai cara dilakukan dengan mudah untuk mendapatkan ijazah S1,” ujar Abdusy saat ditemui di kampus UNIGA, Jalan Samarang Garut, Sabtu (30/5/2015).
“Untuk mengantisipasi itu, kita membuat aturan main dalam hal perkuliahan,” tambahnya.
Abdusy menyebutkan, terdapat tiga macam kategori ijazah palsu. Yakni ijazah yang memang secara fisik merupakan tiruan yang serupa, kemudian asli tetapi palsu yaitu mahasiswa tercatat sebagai mahasiswa namun tidak melaksanakan perkuliahan sebagaimana mestinya dan ijazah yang memang asli akan tetapi secara hukum tak bisa dipertanggungjawabkan.
Untuk mengecek kebenaran seseorang tercatat sebagai mahasiswa di universitas yang bersangkutan dan mendapatkan ijazah, lembaga pemerintahan maupun perusahaan bisa mengakses langsung melalui laman www.forlap.dikti.go.id sehingga keabsahan ijazah tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
“Seperti yang kami kembangkan saat ini, bagi seluruh mahasiswa dari berbagai angkatan bisa dicek secara langsung melalui website,” pungkasnya.

Great Barrier Reef Tidak Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

UNESCO telah menetapkan situs terumbu karang Great Barrier Reef tidak masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Seperti dilansir FOKUSJabar.com Sabtu (30/5/2015), situs hamparan terumbu karang terluas di dunia yang ada di perairan Australia itu dianggap tidak dalam bahaya kelestariannya, sehingga Badan Konservasi PBB Unesco menetapkan keputusan tersebut.
UNESCO: Great Barrier Reef Tidak Masuk Daftar Situs Warisan Dunia
UNESCO: Great Barrier Reef Tidak Masuk Daftar Situs Warisan Dunia (pre-tend)
Pemerintah Queensland dan Pemerintah Federal Australia menyayangkan keputusan itu. Pasalnya keputusan UNESCO ini masih menyisakan potensi bencana bagi industri pariwisata.
Sejumlah kalangan mengatakan bahwa hamparan terumbu karang Great Barrier Reef (GBR) kini dalam kondisi buruk dan meminta Komite Situs Warisan Dunia untuk meninjau ulang kemajuan kondisi di situs itu pada tahun 2017.
Komite Warisan Dunia UNESCO yang terdiri dari 21 negara akan memutuskan apakah akan menerima keputusan UNESCO ini atau tidak pada pertemuan di Jerman yang akan digelar beberapa minggu mendatang.
UNESCO juga merekomendasikan agar Komite Warisan Dunia mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Australia yang dianggap telah menghasilkan kemajuan signifikan di kawasan GBR.
Upaya yang dimaksud antara lain Australia telah membatalkan keputusan diperbolehkannya pembuangan limbah tanah kerukan dari sejumlah proyek pemerintah di kawasan perairan itu dan melarang permanen pembuangan material tanah kerukan dari semua proyek pengerukan di ibukota Queensland di perairan yang terdapat situs tersebut.
Menteri Lingkungan Hidup Federal, Greg Hunt menyambut baik keputusan UNESCO ini, dan mengatakan keputusan ini mengaku kerja keras yang belum pernah dilakukan oleh pemerintah federal dan Queensland sebelumnya untuk mengatasi masalah dan melindungi terumbu karang di GBR. (**)
(Iqbal Vetra)

Jumat, 29 Mei 2015

CFN Akan Diamankan Ratusan Satpol PP

CAR FREE DAY BANDUNG AKAN DIAWASAI DUA PLETIN SATUAN SATPOL PP

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akan menerjunkan dua pleton personel dalam mengamankan kegiatan car free night (CFN) di kawasan Jalan Asia Afrika, Melalui FOKUSJabar.com Sabtu (30/5/2015) besok. Para personel tersebut disebar ke berbagai titik-titik yang telah ditentukan.
Satpol PP Kota Bandung Terjunkan Dua Pleton di CFN Besok
Satpol PP Kota Bandung Terjunkan Dua Pleton di CFN Besok (infobdg)
“Satpol PP selalu menurunkan dua pleton sekitar 60 anggota untuk menjaga akses-akses tempat yang masih belum diperbolehkannya ada pedagang kaki lima (PKL),” kata Eddy saat dihubungi, Jumat (29/5/2015).
Edi juga menyebutkan, beberapa titik tempat pun yang akan dijaga para personil Satpol PP dari keberadaan PKL.
“Yang jelas di kawasan Dalem Kaum, kawasan Asia Afrika itu tidak diperbolehkan adanya PKL. Yang ditakutkan, PKL akan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam menikmati CFN,” katanya.
Eddy juga menyebutkan, pihaknya tidak akan melarang bagi siapa saja yang ingin berkreasi pada saat kegiatan CFN. Asalkan sesuai aturan dan tidak menganggu kenyamanan pengunjung lainnya.
“Silahkan berkreasi atau menggunakan pakaian apapun. Yang terpenting tidak menganggu ketertiban,” katanya.
Eddy mengungkapkan, pada beberapa waktu lalu, pihaknya menggelandang orang yang mengenakan kostum pocong karena memaksa pengunjung yang berfoto untuk memberikan uang.
“Seperti pocong ada laporan ke kami minta dengan memaksa. Terpaksa kami amankan. Kalau sukarela tidak apa-apa, silakan saja,” ungkapnya.

car free night menerjunkan dua pleton personel dalam mengamankan kegiatan

CAR FREE DAY BANDUNG AKAN DIAWASAI DUA PLETIN SATUAN SATPOL PP

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akan menerjunkan dua pleton personel dalam mengamankan kegiatan car free night (CFN) di kawasan Jalan Asia Afrika, Melalui FOKUSJabar.com Sabtu (30/5/2015) besok. Para personel tersebut disebar ke berbagai titik-titik yang telah ditentukan.
Satpol PP Kota Bandung Terjunkan Dua Pleton di CFN Besok
Satpol PP Kota Bandung Terjunkan Dua Pleton di CFN Besok (infobdg)
“Satpol PP selalu menurunkan dua pleton sekitar 60 anggota untuk menjaga akses-akses tempat yang masih belum diperbolehkannya ada pedagang kaki lima (PKL),” kata Eddy saat dihubungi, Jumat (29/5/2015).
Edi juga menyebutkan, beberapa titik tempat pun yang akan dijaga para personil Satpol PP dari keberadaan PKL.
“Yang jelas di kawasan Dalem Kaum, kawasan Asia Afrika itu tidak diperbolehkan adanya PKL. Yang ditakutkan, PKL akan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam menikmati CFN,” katanya.
Eddy juga menyebutkan, pihaknya tidak akan melarang bagi siapa saja yang ingin berkreasi pada saat kegiatan CFN. Asalkan sesuai aturan dan tidak menganggu kenyamanan pengunjung lainnya.
“Silahkan berkreasi atau menggunakan pakaian apapun. Yang terpenting tidak menganggu ketertiban,” katanya.
Eddy mengungkapkan, pada beberapa waktu lalu, pihaknya menggelandang orang yang mengenakan kostum pocong karena memaksa pengunjung yang berfoto untuk memberikan uang.
“Seperti pocong ada laporan ke kami minta dengan memaksa. Terpaksa kami amankan. Kalau sukarela tidak apa-apa, silakan saja,” ungkapnya.

Kamis, 28 Mei 2015

23 Orang Korban Keracunan di Bojonglaya Masih Dirawat Intensif

23 Orang Korban Keracunan di Bojonglaya Masih Dirawat Intensif


GARUT, FOKUSJABAR : Hingga pagi ini, sebanyak 23 orang korban keracunana di Kampung Bojongjaya, Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi, Garut, masih mendapat perawatan intesif. Mereka keracunan saat menyantap hidangan syukuran ulang tahun Dilansir FOKUSJabar.com.
Menurut Surveleince, Kasi Pengamatan Penyakit, Bidang Pegendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Garut, Ade Rohimat menyatakan, jumlah total korban keracunan sebanyak 91 orang anak. Dan 67 orang korban sejak pukul 03.00 WIB sudah menjalani rawat jalan dan observasi.
“Jadi yang 23 orang masih dirawat di tiga lokasi, diantaranya puskesmas dan klinik. Untuk yang 67 orang korban, menjalani rawat jalan dan observasi “, ujar Ade, kepada wartawan, Jum’at (29/5/2015).
Sebanyak 23 orang korban yang masih menjalani perawatan tersebut, pagi ini sudah mengalami kemajuan dan berangsur sembuh. Namun mereka masih terlihat lemah, sedangkan 67 orang korban lainnya saat ini tinggal menjalani pemulihan.
“Yang 67 orang dirawat di rumahnya masing-masing, sejak dini hari tadi sudah berangsung kembali ke rumahnya masing-masing,” tambah Ade.
Lanjut Ade, sejauh ini Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, belum bisa memastikan jenis makanan yang menyebabkan 91 orang korban mengalami keracunan. Seluruh sampel makanan yang disajikan dalam pesta ulang tahun tersebut sudah diambil guna dilakukan pemeriksaan laboratorium.
“Kalau jenis makanan yang menjadi penyebab keracunan, kami masih menunggu hasil laboratorium,” pungkasnya.
(Tasdik/ang)

Tidak Kooperatif,Terdakwa Pengadaan PDT PT Pos Bisa Ditahan

Terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan alat Portable Data Terminal (PDT) senilai Rp10 milyar, yakni Effendy Christina, Ir Muhajirin, Budhi Setyawan, Sukianti Hartanto, dan Budi Setiawan (Direktur Teknologi PT Pos Indonesia) yang masih berstatus tahanan kota, bisa ditahan jika tidak kooperatif terhadap hukum.
“Kita bisa ajukan surat penahanan, tapi sifatnya kondisional,” ungkap Juru Bicara PN Tipikor Bandung Joko Indiarto, Seperti dilansir Fokusjabar.com
Tidak Kooperatif, Terdakwa Pengadaan PDT PT Pos Bisa Ditahan
Ilustrasi Korupsi PT Pos Indonesia (enciety)
Hingga saat ini, sidang untuk mengadili para tersangka itu dianggap masih normal dan efektif. Maka dari itu, pihak pengadilan masih menjalankan apa yang di ajukan Jaksa Penuntut Umum.
“Tidak menutup kemungkinan apabila ada hal hal yang berubah, kebijakan kita pun berubah,” tegasnya.
Namun, saat ini pengawasan terus dilakukan. Sikap koperatif terdakwa menentukan. Lazimnya kalau dari penyelidik dan JPU tidak menahan, turut juga dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak.
“Pengadilan akan selalu melanjutkan garis penyidik dan penuntut jika memang saat ini masih menjadi tahanan kota. Memang begitu seharusnya,” tukasnya. (**)

Rabu, 27 Mei 2015

Mangkir dari Aturan, PNS Banjar Harus Disanksi


Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat, memastikan akan terus mendorong OPD di lingkungan Pemerintah Kota Banjar untuk memberi sanksi tegas kepada para pegawai yang melanggar aturan.
Kepala BKD Banjar Supratman mengatakan, sejak tahun 2014 lalu kedisiplinan PNS Banjar mulai meningkat dibanding tahun sebelumnya. Kendati demikian, masih ada pegawai yang menerima hukuman disiplin atau kepegawaian bahkan yang terjerat hukum.
“Disiplin pegawai mengacu pada PP 53 yang kita berlakukan, dan kita harap mereka selalu ikuti aturan-aturan yang ada dan tidak menyimpang dari yang sudah digariskan, di Kota Banjar pun sudah terbentuk tim PP 53,” ungkap Supratman Seperti dilansir dari FokusJabar.com, Rabu (27/5/2015).
Oleh sebab itu, ia meyakinkan, BKD Banjar akan terus memonitor dan melakukan pembinaan terhadap PNS Banjar,  supaya kepala OPD bertindak jika ada karyawannya yang melanggar.
“Tugas kita hanya mendorong atasan (OPD) untuk bisa tegas memberikan hukuman bagi pegawainya yang menyimpang dari aturan, karena yang berhak menghukum langsung, OPD itulah,” imbuhnya.
“PNS yang dihukum tahun 2014 lalu juga masih ada yang diproses di tahun ini, dan yang berhak menghukum itu atasan mereka, baik dengan menegur langsung atau dengan surat, hukumannya bisa berupa pemotongan tunjangan, penundaan kenaikan pangkat bahkan hukuman berat lainnya. Karena itu kita harap OPD tudak segan untuk bersikap tegas ke pegawainya,” pungkas Supratman. (**)
(Risal Nurdiansyah/DEN)

Langkah Persib Terhenti Setelah kalah 2-0 Atas Kitchee

Langkah Persib Bandung di kompetisi Piala AFC 2015 harus terhenti setelah kalah 0-2 dari Kitchee FC di stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Dua gol Kitchee FC dicetak Juan Carlos Rodigues Belencoso dan Lam Kan Wai di babak pertama Seperti Dilansir Fokusjabar.com.

Di 45 menit paruh kedua, Persib Bandung sebenarnya mampu menekan lini pertahanan Kitchee. Alhasil, tim tamu pun praktis hanya mampu melakukan serangan balik dan mengarahkan bola ke penyerang mereka Belencoso.
Beberapa peluang pun berhasil dicetak para pemain Persib. Baik melalui Makan Konate, M Ridwan, Supardi, Atep, maupun Tantan. Namun, belum ada satu pun gol yang tercipta hingga babak kedua sudah memasuki separuh waktu pertandingan
Tak hanya itu, penyerangan yang dilakukan Atep cs pun terlihat kurang tajam sehingga gagal mencetak gol. Terlebih, lini pertahanan tim tamu Kitchee FC tampil cukup solid. Tak hanya itu, hampir semua pemain tim asal Hongkong tersebut menumpuk di lini pertahanan.
Alhasil, penyerangan penggawa Maung Bandung pun kerap terhenti di lini pertahanan Kitchee FC. Dan hingga wasit meniupkan peluit panjang, kedudukan 0-2 untuk keunggulan Kitchee FC tetap bertahan.
Sebelumnya, di babak pertama, Persib tertinggal dua gol atas tamunya Kitchee. Dua gol bagi Kitchee dicetak oleh Juan Carlos Rodigues Belencoso pada menit 34 memanfaatkan umpan silang Cheung Kin Fung dan Lam Kan Wai pada menit 44 usai memaksimalkan bola muntah tendangan bebas.
Dengan kekalahan ini, Persib harus menghentikan kiprahnya di kompetisi Piala AFC 2015. Pasalnya, babak 16 besar Piala AFC menggunakan sistem gugur, bukan menggunakan sistem home and away layaknya di babak penyisihan grup.

Persib Kalah 2-0 atas Kitchee di Babak pertama

Tuan rumah Persib harus tertinggal dua gol atas tamunya Kitchee FC pada babak 16 besar Piala AFC di stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (27/5/2015) Dilansir Fokusjabar.com.
Gol bagi Kitchee FC dicetak oleh penyerang andalan mereka Juan Carlos Rodigues Belencoso pada menit 30. Berawal dari serangan dari sisi kiri pertahanan Persib.
mqdefault
Juan Carlos Rodigues Belencoso (Foto: NET)
Bek kanan Kitchee FC, Cheung Kin Fung berhasil melepaskan umpan crossing ke dalam kotak penalti Persib. Belencoso yang lepas dari pengawalan Ahmad Jufriyanto berhasil melepaskan tandukan keras yang tidak mampu diblok penjaga gawang Persib, I Made Wirawan. Persib pun tertinggal lebih dulu atas tamunya Kitchee FC.
Selepas gol dari Kitchee, Persib semakin menekan pertahanan Kitchee yang cukup rapat. Supardi Natsir pun hampir menyamakan kedudukan saat melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit 34. Sayang, tendangan Supardi masih diselamatkan oleh tiang gawang dan Persib pun gagal menyamakan kedudukan.
Belum mampu membalas defisit satu gol, Persib justru harus kembali tertinggal. Persib pun harus mengejar defisit dua gol atas tamunya Kitchee FC jika ingin tetap bertahan di ajang Piala AFC 2015.
Gol kedua bagi Kitchee FC dicetak oleh gelandang serang mereka, Lam Ka Wai, saat laga di babak pertama tersisa satu menit. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan Ahmad Jufriyanto terhadap Christian Kwesi hanya beberapa meter di luar kotak penalti.
Bola hasil eksekusi tendangan bebas berhasil diblok pagar betis pemain Persib. Namun sayang, bola muntah mendarat di kaki Lam Ka Wai. Dengan satu kali kontrol, pemain bernomor punggung 10 itu langsung melepaskan tendangan keras dan tak mampu diantisipasi I Made Wirawan. Tim tamu pun unggul 2-0 atas Persib di babak pertama.
Persib sendiri harus bisa membalas defisit gol jika ingin melaju ke babak selanjutnya di ajang Piala AFC. Pasalnya, Persib kemungkinan akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di ajang Piala AFC setelah Persipura gagal berlaga menghadapi tim asal Malaysia, Pahang FC.

Selasa, 26 Mei 2015

Pejabat Tinggi Fifa Ditangkap di Swiss

Kepolisian Swiss telah menangkap beberapa pejabat tinggi badan sepakbola dunia FIFA dan berencana akan mengekstradisi mereka ke Amerika Serikat (AS) setelah diketahui melakukan penipuan, pemerasan, dan pencucian uang Seperti dilansir Fokusjabar.com
Beberapa Pejabat Tinggi FIFA Ditangkap Atas Kasus Penipuan
Beberapa Pejabat Tinggi FIFA Ditangkap Atas Kasus Penipuan (news.com.au)
Menurut laporan New York Times, pihak berwenang membuat penangkapan pada Rabu hari ini (27/5/2015) yang dilakukan tanpa pemberitahuan di hotel Baur au Lac, di kota Zurich. Penangkapan ini dilakukan menjelang diadakannya Kongres ke-65 FIFA pada Sabtu mendatang.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa penangkapan para pejabat tinggi FIFA dilakukan atas tuduhan korupsi terkait penyelenggara Piala Dunia, hak siaran, dan pemasaran. Penangkapan ini tentu menjadi pukulan besar bagi reputasi FIFA menjelang pemilihan presiden.
“Penangkapan ini dilakukan secara damai, setidaknya dua pejabat diantar keluar dari hotel tanpa borgol,” tulis laporan NY Times, seperti dikutip news.com.au.
Polisi mengkonfirmasi bahwa Presiden FIFA Sepp Blatter bukan salah satu nama yang ditangkap, tetapi anggota komite eksekutif FIFA yang sudah ditargetkan.
461159-340e6dc4-0432-11e5-9cd4-3a82df739478
Presiden FIFA Sepp Blatter bukan salah satu dari nama yang ditangkap (news.com.au)
Jumlah pelaku yang ditangkap belum diketahui secara pasti, namun tersirat kabar bahwa jaksa telah membuat surat penangkapan kepada lebih dari 10 pejabat yang diduga telah melakukan tindakan korupsi selama bertahun-tahun.
Termasuk Eduadio Li dari Costa Rica, Jeffrey Webb dari Kepulauan Cayman, wakil presiden komite eksekutif, Eugenio Figueredo dari Uruguay, serta Komite wakil presiden eksekutif lainnya.
Mantan Presiden Asosiasi Amerika Selatan yang juga mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner dari Trinidad dan Tobago, juga termasuk nama pejabat yang ditangkap.
461105-3392f7ca-0432-11e5-9cd4-3a82df739478
Mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner salah satu nama yang ditangkap (news.com.au)
“Kami dikejutkan oleh terungkapnya kasus korupsi para pejabat yang dilakukan selama bertahun-tahun. Pelanggaran ini menyentuh hampir setiap bagian aktivitas FIFA,” ujar seorang juru bicara kepolisian.
“Kasus ini menyerap setiap elemen. Sepertinya korupsi ini dilembagakan,” tukasnya. (**)